About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 10 Juli 2012

kesehatan



PENYAKIT HERPES DAN CARA MENGOBATINYA

           Penyakit Herpes merupakan penyakit yang meradang pada kulit yang biasanya muncul gelembung - gelembung berisi air dan berkelompok.Penyebab herpes bisa bermacam - macam. Namun, penyebab utama penyakit kulit ini adalah virus.

Jenis Herpes

Penyakit Herpes dibagi menjadi dua yaitu : Herpes Zoster dan Herpes Simplek

Herpes Zoster
Herpes ini disebabkan oleh virus varicella zoster. Virus ini juga menyebabkan cacar air. Gejalanya hampir sama dengan cacar air. Muncul gelembung - gelembung berisi air di daerah dada dan punggung. Gelembung ini akan terasa nyeri dan dapat pecah. Inilah yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Sehingga Herpes Zoster disebabkan virus cacar.

Herpes Simplek
Herpes Simplek merupakan penyakit yang umum. Herpes ini bisa disebabkan karena hubungan seks yang tidak sehat. Di AS, kurang lebih 20% orang di atas usia 12 tahun terinfeksi, dan diperkirakan ada satu juta infeksi baru setiap tahun. Herpes Simplek bisa tiba - tiba kambuh lagi setelah sembuh, karena penyakit yang virusnya sulit untuk dimatikan.

Gejala Penyakit Herpes

   Penyakit Herpes bisa ditandai dengan :

  • Demam sampai menggigil
  • Nyeri persendian atau pegal pada satu bagian tubuh
  • Muncul bintik - bintik merah pada kulit seperti gelembung berisi air
  • Kadang sampai kontraksi perut,seperti orang maag
  • Gatal

Pengobatan Penyakit Herpes..

Apabila muncul gejala penyakit herpes sebaiknya melakukan beberapa cara pencegahan. Kalau muncul gelembung berisi air usahakan gelembung tersebut tidak pecah. Jika gelembung tersebut pecah bisa berakibat infeksi pada kulit. Jika sudah terjadi infeksi pada kulit, kuman - kuman biasa masuk.Ada baiknya memilih obat yang dipakai untuk mengurangi gejala - gejala pada tubuh. Herpes bukan merupakan penyakit kulit yang dioles dengan salep sembuh. Pemberian obat tersebut bertujuan untuk mengurangi demam dan rasa nyeri yang muncul pada bagian tubuh. Selain itu obat - obatan tersebut merupakan anti virus untuk tubuh. Kalau penderita herpes yang sudah parah sebaiknya dibawa kerumah sakit supaya mendapatkan perawatan yang maksimal.



MACAM - MACAM PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN GIGI

           Kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi merupakan salah satu macam kelainan yang sering ditemukan. Pada umumnya, kelainan tersebut disebabkan oleh faktor herediter (keturunan), gangguan perkembangan, dan gangguan metabolik. Kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi diklasifikasikan menjadi:

1. Kelainan Jumlah Gigi
Disebabkan adanya gangguan selama proses inisiasi ketika terjadi perkembangan lamina dental dan tahap tuntas. Kelainan bersifat herediter.

Macam - macam kelainan jumlah gigi :

Supernumerary teeth
Adalah bentuk gigi tambahan di antara dua gigi dengan bentuk dan ukuran abnormal.

Anodontia
Adalah tidak berkembangnya sebagian atau seluruh gigi. Anodontia ada yang sifatnya total yakni tidak ada sama sekali gigi pada rahang. Dan ada juga yang sifatnya parsial yakni masih terdapat sejumlah gigi pada rahang. Gigi yang sering mengalami anodontia parsial adalah  insisivus lateral atas, molar (geraham belakang) tiga atas dan bawah, dan premolar (geraham depan) dua bawah.

2. Kelainan Bentuk Gigi

    Macam - macam kelainan bentuk gigi :

Geminasi
Adalah kelainan gigi yang terjadi karena satu benih gigi terbagi dua pada proses invaginasi, sehingga terbentuk dua gigi yang tidak sempurna.

Fusi
Adalah penyatuan sebagian atau seluruh dua benih gigi selama pertumbuhan. Secara klinis terlihat sebuah gigi yang besar dan jumlah gigi dalam rahang kurang.

Konkresens
Adalah salah satu bentuk fusi yang terjadi setelah akar terbentuk sempurna, sehingga penyatuan hanya terjadi pada sementum akar gigi.

Dilaserasi
Adalah penyimpangan pertumbuhan gigi sehingga hubunganaksial antara mahkota dan akar berubah.

Dens in dente
Adalah gigi yang terbentuk dalam gigi. Kelainan ini dapat menyebabkan retensi sisa makanan, sehingga timbul karang gigi.

Taurodontia
Adalah pelebaran ruang pulpa dengan karakteristik seperti tanduk sapi.

Akar dan Tonjol Gigi Tambahan
yaitu terdapat cabang atau akar tambahan dengan saluran akar utama pada 1/3 apeks akar.

Akar Bersegmen
Adalah akar yang terpisah dari bagian yang lain sehingga menjadi dua segmen.

Akar Pendek
Pertumbuhan akar yang tidak sempurna karena kelenjar hipofisis kurang aktif, sehingga akar pendek sedangakan mahkota normal.

Hipersementosis
Adalah sementum yang berlebihan di sekitar akar gigi karena kelainan lokal atau sistemik, misalnya akibat inflamasi pulpa atau gangguan metabolik.

Mutiara Enamel ( Enameloma )
Adalah suatu endapan email kecil disekitar apikal dentin akibat pertautan sementum dan email seperti mutiara.

Gigi Hutchinson
Adalah bentuk gigi abnormal pada sifilis kongenital.

Odontoma
Adalah pembentukan abnormal jaringan gigi karena gangguan pada folikel akibat trauma atau infeksi.

3. Kelainan Warna Gigi

    Diklasifikasikan menjadi :

  • Gigi Kuning
  • Gigi Coklat
  • Gigi Biru sampai biru kehijauan
  • Gigi putih atau opak kekuningan
  • Gigi Coklat Kemerahan
  • Gigi Coklat Keabu - abuan
  • Diskolorasi beberapa warna
 4. Kelainan Struktur Jaringan Gigi
Terjadi karena ketidakseimbangan pertumbuhan sebagian atau seluruh jaringan gigi. Kelainan ini diklasifikasikan :

Sindrom Herediter
Pada enamel berupa amelogenesis imperfekta, yaitu hipokalsifikasi enamel herediter dan hipoplasia enamel herediter.

Manifestasi Penyakit Lain
Dental fluorosis, hipoplasia akibat penyinaran dengan radiasi, hipoplasia karena kekurangan vitamin D.

5. Kelainan Erupsi Gigi
    Diklasifikasikan menjadi :
Erupsi Prematur
Erupsi yang terjadi sebelum waktunya. Terdapat gigi sulung atau gigi tetap pada waktu bayi dilahirkan atau pada usia beberapa hari.


Erupsi Lambat
Erupsi yang terjadi melewati waktu yang seharusnya.

Ankilosis
Adalah tidak terdapat membran  periodontal diantara akar gigi dan tulang, sehingga gigi langsung melekat pada tulang.

6. Kelainan Ukuran Gigi

   Diklasifikasikan menjadi :

Mikrodontia ( dwarfisme )
Adalah ukuran gigi lebih kecil dari normal.

Makrodontia
Adalah ukuran gigi lebih besar daripada gigi normal. Terbagi menjadi, True mcrodontia terjadi pada seluruh gigi penderita gigantisme, sedangakan False macrodontia terjadi pada beberapa gigi dan biasanya insisivus dan kaninus.


Sumber : Buku kapita selekta kedokteran jilid 1 edisi 3,Arif Mansjoer,1999



 


 


DIARE ( DISENTRI )

          Diare adalah Buang air besar ( defekasi ) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya ( normalnya 100-200 ml per jam tinja ),dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair ( setengah padat ),dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Menurut WHO (1980 ), diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.

A. Faktor Pencetus Diare

  • Makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri dan virus
  • Ditularkan dengan binatang peliharaan
  • Tangan yang kotor
  • Kontak langsung dengan feces yang menyebabkan diare ( cara membersihkan diri yang tidak benar setelah ke luar dari toilet )
  • Menggunakan sumber air yang tercemar

 B.Tanda dan Gejala Diare
  • Sering buang air besar, nyeri pada bagian perut ( kram )
  • Haus
  • Demam dan panas dingin
  • Dehidarsi
  • Kehilangan berat badan (apabila diarenya sudah beberapa hari )

C. Jenis Diare dan Penyebabnya
    Penyakit diare dapat dikelompokkan mejadi 2 yaitu ;

    1. Diare Akut

       Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, 
       dalam beberapa jam sampai 7 hari.
       Diare akut disebabkan oleh, bakteri, infeksi, parasit, virus, maupun faktor 
       psikis.
       Dibawah ini macam-macam diare akut :
  • Diare Akut Bercampur Air
          Diare akut bercampur air biasanya berlangsung selam beberapa jam atau
         hari. Diare aku menimbulkan dehidrasi dan penurunan berat badan. 
         Diare bercampur air biasanya disebabkan oleh virus tertentu.
  • Diare Akut Bercampur Darah
         Diare Akut Bercampur darah kadang disertai lendir. Penderita yang 
         mengalami diare akut bercampur darah akan mengalami dehidrasi, sepsis,
         kekurangan gizi. Diare ini disebabkan berbagai jenis bakteri.
 
   2. Diare Kronis

      Diare kronis yaitu diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu. ketentuan ini,
      berlaku bagi orang dewasa sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas
      waktu dua minggu.
      Diare Kronis diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
  • Diare Osmotik
          Dijelaskan dengan adanya faktor malabsorsi akibat adanya gangguan
          absorsi kaborhidrat, lemak,atau protein, dan tersering adalah malabsorsi
           lemak. Feses berbentuk steatore.

  • Diare Sekretorik
          Terdapat gangguan transfor akibat adanya perbedaan osmotik intralumen 
          dengan mukosa yang besar, sehingga terjadi penarikan cairan dan elektrolit 
          ke dalam lumen usus dalam jumlah besar. Feses akan seperti air.
         Diare sekresi terbagi menjadi dua berdasarkan pengaruh puasa terhadap 
         diare. Pertama diare sekresi yang dipengaruhi keadaan puasa berhubungan 
         dengan, proses intralumen, dan diakibatkan oleh bahan-bahan yang tidak 
         dapat diabsorpsi, malabsorsi karbohidrat, defisiensi laktosa yang 
         mengakibatkan intoleransi laktosa. Yang kedua,diare cair yang 
         tidak dipengaruhi keadaan puasa terdapat pada sindrom karsinoid, 
         karsinoma tiroid medular, dan diare diabetik.Diare yang disebabkan  
        penyakit tersebut dihubungkan dengan proses hormonal dan 
        neurogen yang berpengaruh terhada motilitas.
  • Diare Inflamasi
          Diare inflamasi adalah diare kronis yang disertai gejala demam, nyeri perut,
          feses berdarah, dan beberapa keluhan lainnya. Diare inflamsi terjadi,
          apabila terdapat kerusakan dinding mukosa yang memicu kehilangan cairan 
          yang kaya protein dan menurunkan kemampuan menyerap cairan 
          yang hilang.
        Ada cara yang mudah untuk mencegah terkena diare yaitu, mencuci tangan dengan sabun. Kebiasan sederhana mencuci tangan dengan sabun, jika diterapkan secar luas, akan menyelamatakan lebih dari satu juta orang diseluruh dunia. Khususnya balita dan anak.
     

         





PENYAKIT ARTRITIS GOUT ( PIRAI ) = ASAM URAT

A.Pengertian
    Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis  gout lebih banyak terdapat pada pria daripada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.

B.Etiologi / Penyebab
    Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium  urat monohidrat. Karena itu dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan metabolik. Kelainan ini, berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu Hiperurisemia.

C. Manifestasi Klinis
     Secara klinis ditandai dengan adanya artritis, tofi (penimbunan asam urat), batu ginjal. Yang penting diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang menimbulkan rasa sakit adalah terbentuknya dan mengendapnya kristal monosodium urat. pengendapannya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.Sehingga, sering terbentuk tofi pada daerah- daerah telinga, siku, lutut, dan sebagainya.

D. Pemeriksaan Penunjang
     Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah (>6 mg%).kadar asam urat normal dalam serum pada pria 8 mg% dan wanita 7 mg%.

E. Penatalaksaan
   -Supresi inflamasi sendi

   -Pengaturan asam urat tubuh.
   -Tujuan utama pengobatan artritis gout :
      mengobati serangan akut secara baik dan benar.
   mencegah serangan ulangan.
   mencegah kelainan sendi.
      mencegah komplikasi.
mencegah pembentukan batu.
   -Makin cepat seorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat
penyembuhannya.
   -Penanggulangan hiperurisemia ~ada kemungkinan seumur hidup.
   -Asam urat merupakan produk akhir dari penghancuran purin.
   -Purin : salah satu komponen asm nukleat yang terdapat pada intisel-intisel 
     tubuh.
   -Diduga kristal asam urat merusak endotel/pembuluh darah koroner.


Sumber : Buku kapita selekta kedokteran jilid 1 edisi 3,Arief Mansjoer,1999


PENYAKIT ASMA

A.Pengertian
    Asma adalah Penyakit sumbatan jalan nafas yang dapat pulih dan kambuh yang ditandai dengan batuk,sesak, dan mengi.Karena terjadi sumbatan itulah membuat Anda sangat sulit untuk bernafas.Sebenarnya, penularan penyakit asma tidak disebabkan oleh kontak fisik secara langsung, melainkan penyakit asma merupakan penyakit keturunan.

B.faktor Pencetus Penyakit Asma


  • Alergi : Debu, asap, bulu binatang, dll
  • Infeksi saluran nafas
  • Bahan iritasi : Minyak wangi, asaop rokok, bau-bauan tajam
  • Perubahan cuaca : Udara dingin dan udara panas
  • Olahraga dan bekerja yang terlalu berat
  • Cemas, emosi, stress

  C.Tanda dan Gejala Penyakit Asma

  • Batuk terenga-engah, mengi
  • Sering kambuh pada malam hari
  • Batuk mendadak
  • Sesak nafas
  • Pernafasan lambat
  • Batuk sulit dan kering pada awalnya, kemudian menjadi mendadak
  • Kebiru-biruan pada bibir, kuku, dan berkeringat 


    D.Komplikasi  

  • Serangan asma yang berulang dan tidak sembuh dengan obat biasa
  • Henti nafas
  • Radang pada paru -paru


    E. Pencegahan Penyakit Asma

  • Menghindari Faktor pencetus atau penyebab
  • Melakukan kegiatan fisik sesuai dengan kemampuan
  • Cukup istirahat
  • Perbanyak minum air hangat
  • Tidur dengan bantal tinggi saat sesak menyerang ( setengah duduk )
  • Latihan batuk efektif 
  • Latihan nafas dalam ( teknik relaksasi )
   


PENYEBAB KEMATIAN IBU SAAT IBU MELAHIRKAN

           Hidup dan mati,kondisi inilah yang dihadapi para ibu hamil pada saat mereka masuk dalam ruang persalinan.Nyawa ibu atau nyawa anak akan menjadi taruhannya.Tak jarang salah satu dari mereka akan meninggalkan keluarga.

Penyebab kematian ibu saat melahirkan diantarnya :

Perdarahan
apabila terjadi perdarahan minimal harus ditangani atau ditolong dua orang tenaga kesehatan.Satu orang tenaga kesehatan mengamankan jalan infus dan yang satunya lagi mengatasi perdarahan.Perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu melahirkan.

Infeksi
Infeksi bisa terjadi akibat kurangnya kebersihan atau kesterilan dari alat-alat dan petugas kesehatan yang menangani persalinan.Sebaiknya petugas sebelum memegang pasien sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu.

Eklamsi
Eklamsi adalah tekanan darah yang meninggi disertai dangan kejang.Sesuatu keadaan tersebut sulit untuk diprediksikan atau diketahui penyebabnya sehingga masih kurang maksimal.Jika terjadi eklamsi harapan ibu hidup 40%, sedangkan 99% bayi meninggal.Pada keadaan seperti itu pertologan diutamakan pada Ibu. 

Solutio Plasenta
Solutio Plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh jaringan plasenta pada insersinya difundus uteri sebelum waktunya persalinan.Keadaan tersebut bisa berakibat pada ibu dan janin.

Keadaan tersebut dapat dihindari dengan cara hidup sehat dan persalinan ditolong  atau ditngani petugas kesehatan yang profesional.


PENYAKIT ALZHEIMER

               Penyakit Alzheimer merupakan suatu proses degenerasi yang terjadi satu kali  pada sel yang terletak pada dasar otak depan yang mengirim informasi ke korteks serebral dan hipotalamus. Insiden yang terjadi kebanyakan menyerang usia 65 tahun.
Penyebab dari Penyakit Alzhaimer adalah faktor lingkungan, proses auto imun, keracunan aluminium, idopatik, dan genetik.

Penyakit Alzheimer dibagi atas 3 tahap :

Tahap I (Ringan)
Tahap I ini merupakan tahap yang masih ringan, bisa ditandai dengan gangguan mental yang ringan, pelupa, sulit mengambil keputusan, kurang mempunyai inisiatif,orangnya sering lamban.

Tahap II (Sedang)
Tapan II lanjutan dari tahap yang pertama bisa ditandai dengan orangnya sering bingung, gelisah, emosi labil,kurang tidur, inkontinentia urine, perlu pengawasan terus menerus dari keluarga.

Tahap III (Berat)
Tahap III merupakan tahap yang sudah berat,orang yang sudah mengalami penyakit alzheimer pada tahap ini sudah tidak bisa melakukan aktivitas dalam lingkungan, tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga, inkotinentia total.

Beberapa cara untuk mencegah penyakit Alzheimer, di antaranya yaitu;

  1. Bergaya hidup sehat, misalnya dengan rutin berolahraga, tidak merokok maupun mengkonsumsi alkohol.
  2. Mengkonsumsi sayur dan buah segar.
  3. Menjaga kebugaran mental (mental fitness). Istilah ini mungkin masih jarang terdengar. Cara menjaga kebugaran mental adalah dengan tetap aktif membaca dan memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan.


MENGATUR POLA MAKAN PADA IBU HAMIL

       Pada saat hamil kebutuhan  nutrisi akan meningkat,karena proses pertunbuhan janin dan persiapan menyusui bila janinsudah lahir.Namun,bukan berarti ibu harus melipat gandakan makanan dari biasanya.Tapi, kenyataanya berbeda, Ibu sering mengalami mual muntah saat makan.
Untuk menyikapi hal tersebut atur pola makanan yang sesuai dengan gizi seimbang :

Banyak Mengkonsumsi Protein
Karena ibu hamil akan mengalami peningkatan kebutuhan protein. Makanan yang banyak menggandung protein seperti, daging, telur, ikan, dan  ayam.Makanan tersebut harus dikonsumsi selama hamil dan bisa divariasikan makanan tersebut supaya ibu hamil bosan.

Banyak Mengkonsumsi Sayur dan Buah
Sayur dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral. Berarti, dengan mengonsumsi sayur dan buah lebih banyak akan memberikan asupan vitamin dan mineral lebih banyak sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi janin dan ibu.

Upayakan Banyak Minum Susu
Minuman seperti susu, keju, dan yoghurt kaya zat gizi penting (seperti kalsium) dan zat gizi lain yang dibutuhkan dalam perkembangan janin. Jika memungkinkan ibu hamil sering mengkonsumsi susu. Usahakan minum susu 2-3 kali dalam sehari.

Kebutuhan Kalsium Tercukupi
Produksi olahan seperti susu, keju, yoghurt kaya akan kalsium. Selain itu dapat, meningkatkan asupan kalsium dari ikan sarden, roti, dan sayuran berdaun hijau. Sehingga Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tersebut setiap hari karena kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi.

Kebutuhan Zat Besi Terpenuhi
Daging, sayuran berdaun hijau, buah-buahan kering, dan kacang-kacangan merupakan bahan makanan sumber zat besi. Apabila ibu yang sedang hamil kurang mengonsumsi makanan sumber zat besi, ibu tidak perlu takut kekurangan zat besi. Mengonsumsi zat besi dalam jumlah cukup sangat dianjurkan bagi ibu hamil. Jika kekurangan zat besi, ibu hamil akan mudah letih dan mungkin menderita anemia. Apabila hal ini terjadi, ibu memerlukan suplemen zat besi.

Minggu, 01 Juli 2012

candi arjuna

Candi Arjuna

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Kompleks Candi Arjuna
Candi Arjuna adalah sebuah kompleks candi Hindu peninggalan dari abad ke-7-8 yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia.
Dibangun pada tahun 809, Candi Arjuna merupakan salah satu dari delapan kompleks candi yang ada di Dieng. Ketujuh candi lainnya adalah Semar, Gatotkaca, Puntadewa, Srikandi, Sembadra, Bima dan Dwarawati. Lokasi di Wikimapia [1].
Di kompleks candi ini terdapat 19 candi namun hanya 8 yang masih berdiri. Bangunan-bangunan candi ini saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Bebatuan Andesit tua yang membentuk Candi ada yang telah rontok, sementara di beberapa bagian bangunan ini terlihat retakan yang memanjang selebar 5 cm. Selain itu, bangunan ini sudah mulai miring ke arah barat. Fondasi timurnya telah ambles sekitar 15 hingga 20 cm.
Lingkungan sekitar candi juga tidak mendukung pemeliharaan. Lahannya sudah lama digarap penduduk untuk lahan pertanian tanaman kentang, sayur-mayur, dan bunga-bungaan.
Namun mulai tahun 2010 kompleks Candi Arjuna mulai digunakan untuk pengembangan wisata yang dikemas oleh Dinas Pariwisata Banjarnegara dan POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata), wisata ini berupa kegiatan acara budaya tahunan yang telah dikenal dengan nama DCF (Dieng Culture Festival). Hal ini adalah jawaban dari para pengembang wisata yang turut berperan dalam melestarikan budaya bangsa Indonesia.

arjuna

Langsung ke: navigasi, cari
Arjuna
अर्जुन
Ilustrasi Arjuna menurut seorang seniman.
Ilustrasi Arjuna menurut seorang seniman.
Tokoh dalam mitologi Hindu
Nama: Arjuna
Nama lain: Phalguna, Jishnu, Kriti, Bharatasresta, Sawyasachi, Swetawahana, Wrehatnala; dan lain-lain.
Aksara Dewanagari: अर्जुन
Ejaan Sanskerta: Arjuna; Arjun

Muncul dalam kitab: Mahabharata, Bhagawadgita, Purana, dan lain-lain.
Asal: Hastinapura, Kerajaan Kuru
Senjata: Panah Pasupati, Brahmastra & Rudra
Busur Gandiwa, dan lain-lain.
Dinasti: Kuru; Bharata
Pasangan: Dropadi, Subadra, Ulupi, dan Citrānggadā
Anak: Abimanyu, Irawan,
Babruwahana, dan Srutakirti.
Arjuna (Sanskerta: अर्जुन; Arjuna) adalah nama seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia dikenal sebagai sang Pandawa yang menawan parasnya dan lemah lembut budinya. Ia adalah putra Prabu Pandudewanata, raja di Hastinapura dengan Dewi Kunti atau Dewi Prita, yaitu putri Prabu Surasena, Raja Wangsa Yadawa di Mandura.
Arjuna merupakan teman dekat Kresna, yaitu awatara (penjelmaan) Batara Wisnu yang turun ke dunia demi menyelamatkan dunia dari kejahatan. Arjuna juga merupakan seorang yang sempat menyaksikan "wujud semesta Kresna" menjelang perang Bharatayuddha berlangsung. Ia juga menerima ajaran Bhagawadgita atau "Nyanyian Dewata", yaitu wejangan suci yang disampaikan oleh Kresna kepadanya sesaat sebelum perang Bharatayuddha berlangsung karena Arjuna mengalami keragu-raguan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang Ksatria dimedan perang.

Daftar isi

Arti nama

Dalam bahasa Sanskerta, secara harfiah kata Arjuna berarti "bersinar terang", "putih" , "bersih". Dilihat dari maknanya, kata Arjuna bisa berarti "jujur di dalam wajah dan pikiran".
Arjuna mendapat julukan "Kuruśreṣṭha" yang berarti "keturunan dinasti Kuru yang terbaik". Ia merupakan manusia pilihan yang mendapat kesempatan untuk mendapat wejangan suci yang sangat mulia dari Kresna, yang terkenal sebagai Bhagawadgita (nyanyian Dewata).
Ia memiliki sepuluh nama: Arjuna, Phālguna, Jishnu, Kirti, Shwetawāhana, Wibhatsu, Wijaya, Pārtha, Sawyashachi (juga disamakan dengan Sabyasachi), dan Dhananjaya. Ketika ia ditanya tentang sepuluh namanya sebagai bukti identitas, maka ia menjawab:
Sepuluh namaku adalah: Arjuna, Phālguna, Jishnu, Kirti, Shwetawāhana, Wibhatsu, Wijaya, Pārtha, Sawyashachi dan Dhananjaya. Aku dipanggil Dhananjaya ketika aku menaklukkan seluruh raja pada saat Yadnya Rajasuya dan mengumpulkan harta mereka. Aku selalu bertarung sampai akhir dan aku selalu menang, itulah sebabnya aku dipanggil Wijaya. Kuda yang diberikan Dewa Agni kepadaku berwarna putih, itulah sebabnya aku dipanggil Shwetawāhana. Ayahku Indra memberiku mahkota indah ketika aku bersamanya, itulah sebabnya aku dipanggil Kriti. Aku tidak pernah bertarung dengan curang dalam pertempuran, itulah sebabnya aku dipanggil Wibhatsu. Aku tidak pernah menakuti musuhku dengan keji, aku bisa menggunakan kedua tanganku ketika menembakkan anah panah, itulah sebabnya aku disebut Sawyashachī. Raut wajahku unik bagaikan pohon Arjun, dan namaku adalah "yang tak pernah lapuk", itulah sebabnya aku dipanggil Arjuna. Aku lahir di lereng gunung Himawan, di sebuah tempat yang disebut Satsringa pada hari ketika bintang Uttarā Phālgunī berada di atas, itulah sebabnya aku disebut Phālguna. Aku disebut Jishnu karena aku menjadi hebat ketika marah. Ibuku bernama Prithā, sehingga aku disebut juga Pārtha. Aku bersumpah bahwa aku akan menghancurkan setiap orang yang melukai kakakku Yudistira dan menaburkan darahnya di bumi. Aku tak bisa ditaklukkan oleh siapa pun.

Kelahiran

Dalam Mahabharata diceritakan bahwa Raja Hastinapura yang bernama Pandu tidak bisa melanjutkan keturunan karena dikutuk oleh seorang resi. Kunti (istri pertamanya) menerima anugerah dari Resi Durwasa agar mampu memanggil Dewa-Dewa sesuai dengan keinginannya, dan juga dapat memperoleh anak dari Dewa tersebut. Pandu dan Kunti memanfaatkan anugerah tersebut kemudian memanggil Dewa Yama (Dharmaraja; Yamadipati), Dewa Bayu (Marut), dan Dewa Indra (Sakra) yang kemudian memberi mereka tiga putra. Arjuna merupakan putra ketiga, lahir dari Indra, pemimpin para Dewa.

Sifat dan kepribadian


Patung Arjuna yang sedang memanah di Bali
Arjuna memiliki karakter yang mulia, berjiwa kesatria, imannya kuat, tahan terhadap godaan duniawi, gagah berani, dan selalu berhasil merebut kejayaan sehingga diberi julukan "Dananjaya". Musuh seperti apapun pasti akan ditaklukkannya, sehingga ia juga diberi julukan "Parantapa", yang berarti penakluk musuh. Di antara semua keturunan Kuru di dalam silsilah Dinasti Kuru, ia dijuluki "Kurunandana", yang artinya putra kesayangan Kuru. Ia juga memiliki nama lain "Kuruprāwira", yang berarti "kesatria Dinasti Kuru yang terbaik", sedangkan arti harfiahnya adalah "Perwira Kuru".
Di antara para Pandawa, Arjuna merupakan kesatria pertapa yang paling teguh. Pertapaannya sangat khusyuk. Ketika ia mengheningkan cipta, menyatukan dan memusatkan pikirannya kepada Tuhan, segala gangguan dan godaan duniawi tak akan bisa menggoyahkan hati dan pikirannya. Maka dari itu, Sri Kresna sangat kagum padanya, karena ia merupakan kawan yang sangat dicintai Kresna sekaligus pemuja Tuhan yang sangat tulus. Sri Kresna pernah berkata padanya, "Pusatkan pikiranmu pada-Ku, berbaktilah kepada-Ku, dan serahkanlah dirimu pada-Ku, maka kau akan datang kepada-Ku. Aku berkata demikian, karena kaulah kawan-Ku yang sangat Kucintai".[1]

Masa muda dan pendidikan

Arjuna dididik bersama dengan saudara-saudaranya yang lain (para Pandawa dan Korawa) oleh Bagawan Drona. Kemahirannya dalam ilmu memanah sudah tampak semenjak kecil. Pada usia muda ia sudah mendapat gelar "Maharathi" atau "kesatria terkemuka". Ketika Guru Drona meletakkan burung kayu pada pohon, ia menyuruh muridnya satu-persatu untuk membidik burung tersebut, kemudian ia menanyakan kepada muridnya apa saja yang sudah mereka lihat. Banyak muridnya yang menjawab bahwa mereka melihat pohon, cabang, ranting, dan segala sesuatu yang dekat dengan burung tersebut, termasuk burung itu sendiri. Ketika tiba giliran Arjuna untuk membidik, Guru Drona menanyakan apa yang ia lihat. Arjuna menjawab bahwa ia hanya melihat burung saja, tidak melihat benda yang lainnya. Hal itu membuat Guru Drona kagum bahwa Arjuna sudah pintar.
Pada suatu hari, ketika Drona sedang mandi di sungai Gangga, seekor buaya datang mengigitnya. Drona dapat membebaskan dirinya dengan mudah, namun karena ia ingin menguji keberanian murid-muridnya, maka ia berteriak meminta tolong. Di antara murid-muridnya, hanya Arjuna yang datang memberi pertolongan. Dengan panahnya, ia membunuh buaya yang menggigit gurunya. Atas pengabdian Arjuna, Drona memberikan sebuah astra yang bernama "Brahmasirsa". Drona juga mengajarkan kepada Arjuna tentang cara memanggil dan menarik astra tersebut. Menurut Mahabharata, Brahmasirsa hanya dapat ditujukan kepada dewa, raksasa, setan jahat, dan makhluk sakti yang berbuat jahat, agar dampaknya tidak berbahaya.

Pusaka

Arjuna memiliki senjata sakti yang merupakan anugerah para dewata, hasil pertapaannya. Ia memiliki panah Pasupati pemberian Dewa Siwa yang digunakannya untuk mengalahkan Jayadrata dan Karna dalam Bharatayuddha. Busurnya bernama Gandiwa, pemberian Dewa Baruna ketika ia hendak membakar hutan Kandawa. Ia juga memiliki sebuah terompet kerang (sangkala) bernama Dewadatta, yang berarti "anugerah Dewa".

Arjuna mendapatkan Dropadi


Arjuna dan Subadra.
Lukisan India karya Raja Ravi Varma.
Pada suatu ketika, Raja Drupada dari Kerajaan Panchala mengadakan sayembara untuk mendapatkan Dropadi, puterinya. Sebuah ikan kayu diletakkan di atas kubah balairung, dan di bawahnya terdapat kolam yang memantulkan bayangan ikan yang berada di atas. Kesatria yang berhasil memanah ikan tersebut dengan hanya melihat pantulannya di kolam, berhak mendapatkan Dropadi.
Berbagai kesatria mencoba melakukannya, namun tidak berhasil. Ketika Karna yang hadir pada saat itu ikut mencoba, ia berhasil memanah ikan tersebut dengan baik. Namun ia ditolak oleh Dropadi dengan alasan Karna lahir di kasta rendah. Arjuna bersama saudaranya yang lain menyamar sebagai Brahmana, turut serta menghadiri sayembara tersebut. Arjuna berhasil memanah ikan tepat sasaran dengan hanya melihat pantulan bayangannya di kolam, dan ia berhak mendapatkan Dropadi.
Ketika para Pandawa pulang membawa Dropadi, mereka berkata, "Ibu, engkau pasti tidak akan percaya dengan apa yang kami bawa!". Kunti (Ibu para Pandawa) yang sedang sibuk, menjawab "Bagi dengan rata apa yang sudah kalian peroleh". Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kunti, maka para Pandawa bersepakat untuk membagi Dropadi sebagai istri mereka. Mereka juga berjanji tidak akan mengganggu Dropadi ketika sedang bermesraan di kamar bersama dengan salah satu dari Pandawa. Hukuman dari perbuatan yang mengganggu adalah pembuangan selama 1 tahun.

Perjalanan menjelajahi Bharatawarsha

Pada suatu hari, ketika Pandawa sedang memerintah kerajaannya di Indraprastha, seorang pendeta masuk ke istana dan melapor bahwa pertapaannya diganggu oleh para raksasa. Arjuna yang merasa memiliki kewajiban untuk menolongnya, bergegas mengambil senjatanya. Namun senjata tersebut disimpan di sebuah kamar dimana Yudistira dan Dropadi sedang menikmati malam mereka. Demi kewajibannya, Arjuna rela masuk kamar mengambil senjata, tidak memedulikan Yudistira dan Dropadi yang sedang bermesraan di kamar. Atas perbuatan tersebut, Arjuna dihukum untuk menjalani pembuangan selama 1 tahun.
Arjuna menghabiskan masa pengasingannya dengan menjelajahi penjuru Bharatawarsha atau daratan India Kuno. Ketika sampai di sungai Gangga, Arjuna bertemu dengan Ulupi, puteri Naga Korawya dari istana naga atau Nagaloka. Arjuna terpikat dengan kecantikan Ulupi lalu menikah dengannya. Dari hasil perkawinannya, ia dikaruniai seorang putra yang diberi nama Irawan. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanannya menuju wilayah pegunungan Himalaya. Setelah mengunjungi sungai-sungai suci yang ada di sana, ia berbelok ke selatan. Ia sampai di sebuah negeri yang bernama Manipura. Raja negeri tersebut bernama Citrasena. Ia memiliki seorang puteri yang sangat cantik bernama Citrānggadā. Arjuna jatuh cinta kepada puteri tersebut dan hendak menikahinya, namun Citrasena mengajukan suatu syarat bahwa apabila puterinya tersebut melahirkan seorang putra, maka anak puterinya tersebut harus menjadi penerus tahta Manipura oleh karena Citrasena tidak memiliki seorang putra. Arjuna menyetujui syarat tersebut. Dari hasil perkawinannya, Arjuna dan Citrānggadā memiliki seorang putra yang diberi nama Babruwahana. Oleh karena Arjuna terikat dengan janjinya terdahulu, maka ia meninggalkan Citrānggadā setelah beberapa bulan tinggal di Manipura. Ia tidak mengajak istrinya pergi ke Hastinapura.

Ilustrasi mengenai Kerajaan Dwaraka, kediaman Kresna di daerah Gujarat, dimana Arjuna bertemu dengan Subadra. Lukisan dari kitab Hariwangsa, dibuat sekitar abad ke-16.
Setelah meninggalkan Manipura, ia meneruskan perjalanannya menuju arah selatan. Dia sampai di lautan yang mengapit Bharatawarsha di sebelah selatan, setelah itu ia berbelok ke utara. Ia berjalan di sepanjang pantai Bharatawarsha bagian barat. Dalam pengembaraannya, Arjuna sampai di pantai Prabasa (Prabasatirta) yang terletak di dekat Dwaraka, yang kini dikenal sebagai Gujarat. Di sana ia menyamar sebagai seorang pertapa untuk mendekati adik Kresna yang bernama Subadra, tanpa diketahui oleh siapa pun. Atas perhatian dari Baladewa, Arjuna mendapat tempat peristirahatan yang layak di taman Subadra. Meskipun rencana untuk membiarkan dua pemuda tersebut tinggal bersama ditentang oleh Kresna, namun Baladewa meyakinkan bahwa peristiwa buruk tidak akan terjadi. Arjuna tinggal selama beberapa bulan di Dwaraka, dan Subadra telah melayani semua kebutuhannya selama itu. Ketika saat yang tepat tiba, Arjuna menyatakan perasaan cintanya kepada Subadra. Pernyataan itu disambut oleh Subadra. Dengan kereta yang sudah disiapkan oleh Kresna, mereka pergi ke Indraprastha untuk melangsungkan pernikahan.
Baladewa marah setelah mendengar kabar bahwa Subadra telah kabur bersama Arjuna. Kresna meyakinkan bahwa Subadra pergi atas kemauannya sendiri, dan Subadra sendiri yang mengemudikan kereta menuju Indraprastha, bukan Arjuna. Kresna juga mengingatkan Baladewa bahwa dulu ia menolak untuk membiarkan kedua pasangan tersebut tinggal bersama, namun usulnya ditentang oleh Baladewa. Setelah Baladewa sadar, ia membuat keputusan untuk menyelenggarakan upacara pernikahan yang mewah bagi Arjuna dan Subadra di Indraprastha. Ia juga mengajak kaum Yadawa untuk turut hadir di pesta pernikahan Arjuna-Subadra. Setelah pesta pernikahan berlangsung, kaum Yadawa tinggal di Indraprastha selama beberapa hari, lalu pulang kembali ke Dwaraka, namun Kresna tidak turut serta.

Terbakarnya hutan Kandawa

Pada suatu ketika, Arjuna dan Kresna berkemah di tepi sungai Yamuna. Di tepi hutan tersebut terdapat hutan lebat yang bernama Kandawa. Di sana mereka bertemu dengan Agni, Dewa Api. Agni berkata bahwa hutan Kandawa seharusnya telah musnah dilalap api, namun Dewa Indra selalu menurunkan hujannya untuk melindungi temannya yang bernama Taksaka, yang hidup di hutan tersebut. Maka, Agni memohon agar Kresna dan Arjuna bersedia membantunya menghancurkan hutan Kandawa. Kresna dan Arjuna bersedia membantu Agni, namun terlebih dahulu mereka meminta Agni agar menyediakan senjata kuat bagi mereka berdua untuk menghalau gangguan yang akan muncul. Kemudian Agni memanggil Baruna, Dewa Lautan. Baruna memberikan busur suci bernama Gandiwa serta tabung berisi anak panah dengan jumlah tak terbatas kepada Arjuna. Untuk Kresna, Baruna memberikan Cakra Sudarsana. Dengan senjata tersebut, mereka berdua menjaga agar Agni mampu melalap hutan Kandawa sampai habis.

Arjuna dalam masa pencapaian sorga


Relief Arjuna dan Siwa pada candi Surawana (Surowono), Jawa Timur. Di sini tampak Arjuna dan Siwa yang menyamar sebagai pemburu, sedang bertengkar mengenai siapa yang telah memanah babi hutan.
Setelah Yudistira kalah bermain dadu, para Pandawa beserta Dropadi mengasingkan diri ke hutan. Kesempatan tersebut dimanfa'atkan oleh Arjuna untuk bertapa demi memperoleh kesaktian dalam peperangan melawan para sepupunya yang jahat. Arjuna memilih lokasi bertapa di gunung Indrakila. Dalam usahanya, ia diuji oleh tujuh bidadari yang dipimpin oleh Supraba, namun keteguhan hati Arjuna mampu melawan berbagai godaan yang diberikan oleh para bidadari.
Para bidadari yang kesal kembali ke kahyangan, dan melaporkan kegagalan mereka kepada Dewa Indra. Setelah mendengarkan laporan para bidadari, Indra turun di tempat Arjuna bertapa sambil menyamar sebagai seorang pendeta. Dia bertanya kepada Arjuna, mengenai tujuannya melakukan tapa di gunung Indrakila. Arjuna menjawab bahwa ia bertapa demi memperoleh kekuatan untuk mengurangi penderitaan rakyat, serta untuk menaklukkan musuh-musuhnya, terutama para Korawa yang selalu bersikap jahat terhadap para Pandawa. Setelah mendengar penjelasan dari Arjuna, Dewa Indra menampakkan wujudnya yang sebenarnya. Dia memberikan anugerah kepada Arjuna berupa senjata sakti.
Setelah mendapat anugerah dari Dewa Indra, Arjuna memperkuat tapanya ke hadapan Dewa Siwa. Dewa Siwa yang terkesan dengan tapa Arjuna kemudian mengirimkan seekor babi hutan berukuran besar. Ia menyeruduk gunung Indrakila hingga bergetar. Hal tersebut membuat Arjuna terbangun dari tapanya. Karena ia melihat seekor babi hutan sedang mengganggu tapanya, maka ia segera melepaskan anak panahnya untuk membunuh babi tersebut. Di saat yang bersamaan, Dewa Siwa datang dan menyamar sebagai pemburu, turut melepaskan anak panah ke arah babi hutan yang dipanah oleh Arjuna. Karena kesaktian Sang Dewa, kedua anak panah yang menancap di tubuh babi hutan itu menjadi satu.

Lukisan dari Himachal Pradesh yang dibuat sekitar abad ke-19, menggambarkan adegan saat Arjuna dijemput oleh para penghuni kahyangan.
Pertengkaran hebat terjadi antara Arjuna dan Dewa Siwa yang menyamar menjadi pemburu. Mereka sama-sama mengaku telah membunuh babi hutan siluman, namun hanya satu anak panah saja yang menancap, bukan dua. Maka dari itu, Arjuna berpikir bahwa si pemburu telah mengklaim sesuatu yang sebenarnya menjadi hak Arjuna. Setelah adu mulut, mereka berdua berkelahi. Saat Arjuna menujukan serangannya kepada si pemburu, tiba-tiba orang itu menghilang dan berubah menjadi wujud aslinya yaitu Dewa Siwa. Arjuna meminta ma'af kepada Sang Dewa karena ia telah berani melakukan tantangan. Dewa Siwa tidak marah kepada Arjuna, justru sebaliknya ia merasa kagum. Atas keberaniannya, Dewa Siwa memberi anugerah berupa panah sakti bernama "Pasupati".
Setelah menerima anugerah tersebut, Arjuna dijemput oleh para penghuni kahyangan untuk menuju kediaman Dewa Indra, raja para dewa. Di sana Arjuna menghabiskan waktu selama beberapa tahun. Di sana pula Arjuna bertemu dengan bidadari Urwasi. Karena Arjuna tidak mau menikahi bidadari Urwasi, maka Urwasi mengutuk Arjuna agar menjadi banci.
Kutukan itu dimanfaatkan oleh Arjuna pada saat para Pandawa menyelesaikan hukuman pembuangan mereka dalam hutan. Sesuai dengan perjanjian yang sah, Pandawa harus hidup dalam penyamaran selama satu tahun. Pandawa beserta Dropadi menuju ke kerajaan Wirata. Di sana Arjuna menyamar sebagai guru tari yang banci, dengan nama samaran Brihanala. Meskipun demikian, Arjuna telah berhasil membantu putra mahkota kerajaan Wirata, yaitu pangeran Utara, dengan menghalau musuh yang hendak menyerbu kerajaan Wirata.

Meletusnya perang

Setelah menjalani masa pembuangan selama 13 tahun para Pandawa ingin memperoleh kembali kerajaannya. Namun ketika sampai di sana, hak mereka ditolak dengan tegas oleh Duryodana, bahkan ia menantang untuk berperang. Demi kerajaannya, para Pandawa menyetujui untuk melakukan perang.

Arjuna menerima Bhagawadgita


Arjuna memilih Kresna daripada tentara Kresna. Lukisan dari Himachal Pradesh, sekitar akhir abad ke-18.
Kresna, adik Baladewa, tidak ingin terlibat langsung dalam peperangan antara Pandawa dan Korawa. Ia ingin salah satu pihak memilih tentaranya, sedangkan pihak yang lain memilihnya sebagai penasihat. Akhirnya, Duryodana memilih tentaranya, sedangkan Arjuna memilih Kresna sebagai kusir keretanya selama delapan belas hari pertarungan di Medan Kuru atau Kurukshetra. Dalam Mahabharata, peran Kresna sebagai kusir bermakna "pemandu" atau "penunjuk jalan", yaitu memandu Arjuna melewati segala kebimbangan hatinya dan menunjukkan jalan kebenaran kepada Arjuna. Ajaran kebenaran yang diuraikan Kresna kepada Arjuna disebut Bhagawadgita.
Hal itu bermula beberapa saat sebelum perang di Kurukshetra. Arjuna melakukan inspeksi terhadap pasukannya, agar ia bisa mengetahui siapa yang harus ia bunuh dalam pertempuran nanti. Tiba-tiba Arjuna dilanda pergolakan batin ketika ia melihat kakeknya, guru besarnya, saudara sepupu, teman sepermainan, ipar, dan kerabatnya yang lain berkumpul di Kurukshetra untuk melakukan pembantaian besar-besaran. Arjuna menjadi tak tega untuk membunuh mereka semua. Dilanda oleh masalah batin, antara mana yang benar dan mana yang salah, Arjuna bertekad untuk mengundurkan diri dari pertempuran. Arjuna berkata:
Kresna yang baik hati, setelah melihat kawan-kawan dan sanak keluarga di hadapan saya, dengan semangat untuk bertempur seperti itu, saya merasa anggota-anggota badan saya gemetar dan mulut saya terasa kering.....Kita akan dikuasai dosa jika membunuh penyerang seperti itu. Karena itu, tidak pantas kalau kita membunuh para putra Drestarastra dan kawan-kawan kita. O Kresna, suami Dewi Laksmi, apa keuntungannya bagi kita, dan bagaimana mungkin kita berbahagia dengan membunuh sanak keluarga kita sendiri?[2][3]
Melihat hal itu, Kresna yang mengetahui dengan baik segala ajaran agama Hindu, menguraikan ajaran-ajaran kebenaran agar semua keraguan di hati Arjuna sirna. Kresna menjelaskan, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang sepantasnya dilakukan Arjuna sebagai kewajibannya di medan perang. Selain itu Kresna menunjukkan bentuk semestanya kepada Arjuna. Ajaran kebenaran yang dijabarkan Kresna tersebut dikenal sebagai Bhagawadgita, yang berarti "Nyanyian Tuhan". Kitab Bhagawad Gita yang sebenarnya merupakan suatu bagian dari Bhismaparwa, menjadi kitab tersendiri yang sangat terkenal dalam ajaran Hindu, karena dianggap merupakan intisari dari ajaran-ajaran Weda.

Arjuna dalam Bharatayuddha


Abimanyu dan Arjuna. Lukisan dari Maharashtra, dibuat sekitar abad ke-19.
Dalam pertempuran di Kurukshetra, atau Bharatayuddha, Arjuna bertarung dengan para kesatria hebat dari pihak Korawa, dan tidak jarang ia membunuh mereka, termasuk panglima besar pihak Korawa yaitu Bisma. Di awal pertempuran, Arjuna masih dibayangi oleh kasih sayang Bisma sehingga ia masih segan untuk membunuhnya. Hal itu membuat Kresna marah berkali-kali, dan Arjuna berjanji bahwa kelak ia akan mengakhiri nyawa Bisma. Pada pertempuran di hari kesepuluh, Arjuna berhasil membunuh Bisma, dan usaha tersebut dilakukan atas bantuan dari Srikandi. Setelah Abimanyu putra Arjuna gugur pada hari ketiga belas, Arjuna bertarung dengan Jayadrata untuk membalas dendam atas kematian putranya. Pertarungan antara Arjuna dan Jayadrata diakhiri menjelang senja hari, dengan bantuan dari Kresna.
Pada pertempuran di hari ketujuh belas, Arjuna terlibat dalam duel sengit melawan Karna. Ketika panah Karna melesat menuju kepala Arjuna, Kresna menekan kereta Arjuna ke dalam tanah dengan kekuatan saktinya sehingga panah Karna meleset beberapa inci dari kepala Arjuna. Saat Arjuna menyerang Karna kembali, kereta Karna terperosok ke dalam lubang (karena sebuah kutukan). Karna turun untuk mengangkat kembali keretanya yang terperosok. Salya, kusir keretanya, menolak untuk membantunya. Karena mematuhi etika peperangan, Arjuna menghentikan penyerangannya bila kereta Karna belum berhasil diangkat. Pada saat itulah Kresna mengingatkan Arjuna atas kematian Abimanyu, yang terbunuh dalam keadaan tanpa senjata dan tanpa kereta. Dilanda oleh pergolakan batin, Arjuna melepaskan panah Rudra yang mematikan ke kepala Karna. Senjata itu memenggal kepala Karna.

Babruwahana bertarung dengan pasukan Arjuna. Lukisan dari Maharashtra, dibuat sekitar abad ke-19.

Kehidupan setelah Bharatayuddha

Tak lama setelah Bharatayuddha berakhir, Yudistira diangkat menjadi Raja Kuru dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Untuk menengakkan dharma di seluruh Bharatawarsha, sekaligus menaklukkan para raja kejam dengan pemerintahan tiran, maka Yudistira menyelenggarakan Aswamedha Yadnya. Upacara tersebut dilakukan dengan melepaskan seekor kuda dan kuda itu diikuti oleh Arjuna beserta para prajurit. Daerah yang dilalui oleh kuda tersebut menjadi wilayah Kerajaan Kuru. Ketika Arjuna sampai di Manipura, ia bertemu dengan Babruwahana, putra Arjuna yang tidak pernah melihat wajah ayahnya semenjak kecil. Babruwahana bertarung dengan Arjuna, dan berhasil membunuhnya. Ketika Babruwahana mengetahui hal yang sebenarnya, ia sangat menyesal. Atas bantuan Ulupi dari negeri Naga, Arjuna hidup kembali.
Tiga puluh enam tahun setelah Bharatayuddha berakhir, Dinasti Yadu musnah di Prabhasatirtha karena perang saudara. Kresna dan Baladewa, yang konon merupakan kesatria paling sakti dalam dinasti tersebut, ikut tewas namun tidak dalam waktu yang bersamaan. Setelah berita kehancuran itu disampaikan oleh Daruka, Arjuna datang ke kerajaan Dwaraka untuk menjemput para wanita dan anak-anak. Sesampainya di Dwaraka, Arjuna melihat bahwa kota gemerlap tersebut telah sepi. Basudewa yang masih hidup, tampak terkulai lemas dan kemudian wafat di mata Arjuna. Sesuai dengan amanat yang ditinggalkan Kresna, Arjuna mengajak para wanita dan anak-anak untuk mengungsi ke Kurukshetra. Dalam perjalanan, mereka diserang oleh segerombolan perampok. Arjuna berusaha untuk menghalau serbuan tersebut, namun kekuatannya menghilang pada saat ia sangat membutuhkannya. Dengan sedikit pengungsi dan sisa harta yang masih bisa diselamatkan, Arjuna menyebar mereka di wilayah Kurukshetra.
Setelah Arjuna berhasil menjalankan misinya untuk menyelamatkan sisa penghuni Dwaraka, ia pergi menemui Resi Byasa demi memperoleh petunjuk. Arjuna mengadu kepada Byasa bahwa kekuatannya menghilang pada saat ia sangat membutuhkannya. Byasa yang bijaksana sadar bahwa itu semua adalah takdir Yang Maha Kuasa. Byasa menyarankan bahwa sudah selayaknya para Pandawa meninggalkan kehidupan duniawi. Setelah mendapat nasihat dari Byasa, para Pandawa spakat untuk melakukan perjalanan suci menjelajahi Bharatawarsha.

Perjalanan suci dan kematian

Perjalanan suci yang dilakukan oleh para Pandawa diceritakan dalam kitab Prasthanikaparwa atau Mahaprasthanikaparwa. Dalam perjalanan sucinya, para Pandawa dihadang oleh api yang sangat besar, yaitu Agni. Ia meminta Arjuna agar senjata Gandiwa beserta tabung anak panahnya yang tak pernah habis dikembalikan kepada Baruna, sebab tugas Nara sebagai Arjuna sudah berakhir di zaman Dwaparayuga tersebut. Dengan berat hati, Arjuna melemparkan senjata saktinya ke lautan, ke kediaman Baruna. Setelah itu, Agni lenyap dari hadapannya dan para Pandawa melanjutkan perjalanannya.
Ketika para Pandawa serta istrinya memilih untuk mendaki gunung Himalaya sebagai tujuan akhir perjalanan mereka, Arjuna gugur di tengah perjalanan setelah kematian Nakula, Sahadewa, dan Dropadi.

Arjuna di Nusantara


Arjuna versi wayang Bali.
Di Nusantara, tokoh Arjuna juga dikenal dan sudah terkenal dari dahulu kala. Arjuna terutama menjadi populer di daerah Jawa, Bali, Madura, dan Lombok. Di Jawa dan kemudian di Bali, Arjuna menjadi tokoh utama dalam beberapa kakawin, seperti misalnya Kakawin Arjunawiwāha, Kakawin Pārthayajña, dan Kakawin Pārthāyana (juga dikenal dengan nama Kakawin Subhadrawiwāha. Selain itu Arjuna juga didapatkan dalam beberapa relief candi di pulau Jawa misalkan candi Surowono.

Arjuna dalam dunia pewayangan Jawa

Arjuna juga merupakan seorang tokoh ternama dalam dunia pewayangan dalam budaya Jawa Baru. Di bawah ini disajikan beberapa ciri khas yang mungkin berbeda dengan ciri khas Arjuna dalam kitab Mahābhārata versi India dengan bahasa Sanskerta.

Sifat dan kepribadian

Arjuna seorang kesatria yang gemar berkelana, bertapa dan berguru menuntut ilmu. Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi brahmana di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Ia dijadikan kesatria unggulan para dewa untuk membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka. Atas jasanya itu, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Dewa Indra, bergelar Prabu Karitin. dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain: Gendewa (dari Bhatara Indra), Panah Ardadadali (dari Bhatara Kuwera), Panah Cundamanik (dari Bhatara Narada).
Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah. Ia memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Setelah perang Bharatayuddha, Arjuna menjadi raja di Negara Banakeling, bekas kerajaan Jayadrata. Akhir riwayat Arjuna diceritakan, ia moksa (mati sempurna) bersama keempat saudaranya yang lain di gunung Himalaya.
Ia adalah petarung tanpa tanding di medan laga, meski bertubuh ramping berparas rupawan sebagaimana seorang dara, berhati lembut meski berkemauan baja, kesatria dengan segudang istri dan kekasih meski mampu melakukan tapa yang paling berat, seorang kesatria dengan kesetiaan terhadap keluarga yang mendalam tapi kemudian mampu memaksa dirinya sendiri untuk membunuh saudara tirinya. Bagi generasi tua Jawa, dia adalah perwujudan lelaki seutuhnya. Sangat berbeda dengan Yudistira, dia sangat menikmati hidup di dunia. Petualangan cintanya senantiasa memukau orang Jawa, tetapi secara aneh dia sepenuhnya berbeda dengan Don Juan yang selalu mengejar wanita. Konon Arjuna begitu halus dan tampan sosoknya sehingga para puteri begitu, juga para dayang, akan segera menawarkan diri mereka. Merekalah yang mendapat kehormatan, bukan Arjuna. Ia sangat berbeda dengan Wrekudara. Dia menampilkan keanggunan tubuh dan kelembutan hati yang begitu dihargai oleh orang Jawa berbagai generasi.

Pusaka


Arjuna versi wayang Jawa.

Wayang kulit Arjuna yang diberi warna.
Arjuna juga memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, atara lain: Keris Kiai Kalanadah diberikan pada Gatotkaca saat mempersunting Dewi Pergiwa (putra Arjuna), Panah Sangkali (dari Resi Drona), Panah Candranila, Panah Sirsha, Panah Kiai Sarotama, Panah Pasupati (dari Batara Guru), Panah Naracabala, Panah Ardhadhedhali, Keris Kiai Baruna, Keris Pulanggeni (diberikan pada Abimanyu), Terompet Dewanata, Cupu berisi minyak Jayengkaton (pemberian Bagawan Wilawuk dari pertapaan Pringcendani) dan Kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kiai Pamuk. Sedangkan ajian yang dimiliki Arjuna antara lain: Panglimunan, Tunggengmaya, Sepiangin, Mayabumi, Pengasih dan Asmaragama. Arjuna juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu Kampuh atau Kain Limarsawo, Ikat Pinggang Limarkatanggi, Gelung Minangkara, Kalung Candrakanta dan Cincin Mustika Ampal (dahulunya milik Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung).

Istri dan keturunan

Dalam Mahabharata versi pewayangan Jawa, Arjuna mempunyai banyak sekali istri,itu semua sebagai simbol penghargaan atas jasanya ataupun atas keuletannya yang selalu berguru kepada banyak pertapa. Berikut sebagian kecil istri dan anak-anaknya:
  1. Dewi Subadra, berputra Raden Abimanyu;
  2. Dewi Sulastri, berputra Raden Sumitra;
  3. Dewi Larasati, berputra Raden Bratalaras;
  4. Dewi Ulupi atau Palupi, berputra Bambang Irawan;
  5. Dewi Jimambang, berputra Kumaladewa dan Kumalasakti;
  6. Dewi Ratri, berputra Bambang Wijanarka;
  7. Dewi Dresanala, berputra Raden Wisanggeni;
  8. Dewi Wilutama, berputra Bambang Wilugangga;
  9. Dewi Manuhara, berputra Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati;
  10. Dewi Supraba, berputra Raden Prabakusuma;
  11. Dewi Antakawulan, berputra Bambang Antakadewa;
  12. Dewi Juwitaningrat, berputra Bambang Sumbada;
  13. Dewi Maheswara;
  14. Dewi Retno Kasimpar;
  15. Dewi Dyah Sarimaya;
  16. Dewi Srikandi.

Julukan

Dalam wiracarita Mahabharata versi nusantara, Arjuna banyak memiliki nama dan nama julukan, antara lain: Parta (pahlawan perang), Janaka (memiliki banyak istri), Pemadi (tampan), Dananjaya, Kumbaljali, Ciptaning Mintaraga (pendeta suci), Pandusiwi, Indratanaya (putra Batara Indra), Jahnawi (gesit trengginas), Palguna, Indrasuta, Danasmara (perayu ulung) dan Margana (suka menolong). "Begawan Mintaraga" adalah nama yang digunakan oleh Arjuna saat menjalani laku tapa di puncak Indrakila dalam rangka memperoleh senjata sakti dari dewata, yang akan digunakan dalam perang yang tak terhindarkan melawan musuh-musuhnya, yaitu keluarga Korawa.

Nama lain


Arjuna dalam versi wayang golek.
Nama lain Arjuna di bawah ini merupakan nama lain Arjuna yang sering muncul dalam kitab-kitab Mahabharata atau Bhagawad Gita yang merupakan bagian daripadanya, dalam versi bahasa Sanskerta. Nama-nama lain di bawah ini memiliki makna yang sangat dalam, mengandung pujian, dan untuk menyatakan rasa kekeluargaan (nama-nama yang dicetak tebal dan miring merupakan sepuluh nama Arjuna).
  1. Anagha (Anaga, yang tak berdosa)
  2. Bhārata (Barata, keturunan Bhārata)
  3. Bhārataśreṣṭha (Barata-sresta, keturunan Bhārata yang terbaik)
  4. Bhāratasattama (Bharata-satama, keturunan Bhārata yang utama)
  5. Bhārataśabhā (Barata-saba, keturunan Bharata yang mulia)
  6. Dhanañjaya (perebut kekayaan)*
  7. Gandīvi (Gandiwi, pemilik Gandiwa, senjata panahnya)
  8. Gudakeśa (penakluk rasa kantuk, yang berambut halus)
  9. Jishnu (hebat ketika marah)*
  10. Kapidhwaja (yang memakai panji berlambang monyet)
  11. Kaunteya / Kuntīputra (putra Dewi Kunti)
  12. Kīrti (yang bermahkota indah)*
  13. Kurunandana (putra kesayangan dinasti Kuru)
  14. Kurupravīra (Kuru-prawira, perwira Kuru, ksatria dinasti Kuru yang terbaik)
  15. Kurusattama (Kuru-satama, keturunan dinasti Kuru yang utama)
  16. Kuruśṛṣṭha (Kuru-sresta, keturunan dinasti Kuru yang terbaik)
  17. Mahābāhu (Maha-bahu, yang berlengan perkasa)
  18. Pāṇḍava (Pandawa, putra Pandu)
  19. Parantapa (penakluk musuh)*
  20. Pārtha (keturunan Partha atau Dewi Kunti)*
  21. Phālguna (yang lahir saat bintang Uttara Phalguna muncul)*
  22. Puruṣaṛṣabhā (Purusa-rsaba, manusia terbaik)
  23. Sawyaśachī (Sawya-saci, yang mampu memanah dengan tangan kanan maupun kiri)*
  24. Śwetawāhana (Sweta-wahana, yang memiliki kuda berwarna putih)*
  25. Wibhatsu (yang bertarung dengan jujur)*
  26. Wijaya (yang selalu memenangkan setiap pertempuran)*

Lihat pula

Bacaan lebih lanjut

  • Mahabharata. Ditulis ulang oleh Kamala Subramiam.
  • The Mahabharata of Krishna Dwaipayana Vyasa. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Kisari Mohan Ganguli.

Catatan kaki

  1. ^ Bhagawad Gita, 18.65
  2. ^ Bhagawad Gita, 1.28
  3. ^ Bhagawad Gita, 1.36

Pranala luar