Inilah ragam penyakit mata dan cara penanganannya seperti yang diutarakan Tjahjono:
1. KONJUNGTIVITIS (MENULAR)
Adalah iritasi/peradangan akibat infeksi pada bagian selaput yang
melapisi mata. Gejalanya mata memerah, terasa nyeri, berair, gatal,
keluar kotoran (belekan), dan penglihatan (kabur). Penyakit yang mudah
menular dan bisa berlangsung hingga berbulan-bulan ini disebabkan
beberapa faktor, seperti infeksi virus atau bakteri, alergi (debu,
serbuk, bulu, angin, atau asap), penggunaan lensa kontak yang kurang
bersih, dan pemakaian lensa kontak jangka panjang.
Bayi juga dapat menderita penyakit serupa. Hanya saja penyebabnya
lebih karena infeksi yang timbul ketika melewati jalan lahir. Lantaran
itulah, pada bayi penyakit ini disebut konjungtivitis gonokokal. Seperti
diketahui, jalan lahir tidaklah steril dari kuman tertentu yang mungkin
bisa menimbulkan infeksi.
Nah, saat bayi lahir melewati jalan lahir (vagina), ia tentu akan
terpapar kuman yang ada di lokasi itu. Jika mengenai mata bisa
mengakibatkan infeksi pada mata dengan gejala mata merah dan belekan.
Oleh karena itu, pada umumnya mata bayi baru lahir akan ditetesi obat
mata atau salep antibiotika untuk mematikan bakteri yang dapat
menyebabkan konjungtivitis gonokokal.
Penanganan:
* Kompres mata dengan air hangat.
* Gunakan obat tetes mata atau salep antibiotika sesuai resep dokter.
Biasanya penderita juga diberi tablet atau suntikan untuk mengurangi
iritasi dan gatal pada mata.
* Bersihkan tangan sebelum mengoleskan salep agar tak menimbulkan iritasi lebih parah.
* Usahakan agar penyakit ini tidak menyebar pada orang lain, misalnya
memisahkan alat-alat yang digunakan dan tidak digunakan oleh orang
lain.
2. KERATOKONJUNGTIVITAS VERNALIS (KV)
Adalah iritasi/peradangan pada bagian kornea (selaput bening) akibat
alergi sehingga menimbulkan rasa sakit. Gejalanya: mata merah, berair,
gatal, kelopak mata bengkak, dan terjadi kotoran mata (belekan). Perlu
diketahui KV merupakan peradangan yang berulang alias musiman dan
penderitanya cenderung kambuh terutama pada musim panas. Terkadang
penderita KV mengalami kerusakan pada sebagian kecil kornea yang
menyebabkan nyeri yang akut.
Penanganan:
* Jangan menyentuh atau menggosok bagian mata karena bisa menyebabkan iritasi
* Mata dikompres dengan air hangat.
* Dokter biasanya akan memberikan obat tetes mata.
3. ENDOFTALMITIS
Merupakan infeksi yang terjadi di lapisan mata bagian dalam sehingga
bola mata bernanah. Gejalanya berupa mata merah, nyeri, bahkan sampai
mengalami gangguan penglihatan. Biasanya terjadi karena mata anak
tertusuk sesuatu seperti lidi atau benda tajam lainnya. Infeksi ini
cukup berat sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkan
kebutaan.
Penanganan:
* Dokter mata biasanya memberikan obat antibiotika.
* Untuk mengeluarkan nanah yang berada di bola mata, penderita harus menjalani pembedahan.
4. SELULITIS ORBITALIS (SO)
Yaitu peradangan pada jaringan di sekitar bola mata. Gejalanya berupa
mata merah, nyeri, kelopak mata bengkak, bola mata menonjol dan
bengkak, serta penderita mengalami demam. SO pada anak-anak sering
terjadi akibat cedera mata, infeksi sinus atau infeksi yang berasal dari
gigi. Diagnosa pasti dapat ditegakkan melalui rontgen gigi dan mulut
atau CT Scan sinus. SO yang tak segera ditangani bisa berakibat fatal,
seperti kebutaan, infeksi otak atau pembekuan darah di otak.
Penanganan:
* Untuk kasus yang tergolong ringan dapat diberikan antibiotika secara oral.
* Pada kasus berat diberikan antibiotika melalui pembuluh darah atau
bahkan pembedahan untuk mengeluarkan nanah ataupun mengeringkan sinus
yang terinfeksi.
5. TRAKOMA (MENULAR)
Adalah infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis.
Bakteri ini berkembang biak di lingkungan yang kotor atau bersanitasi
buruk. Lantaran itulah, trakoma sering menyerang anak-anak, terutama di
berbagai negara berkembang. Pemaparan bakteri berlangsung saat anak
menggunakan alat atau benda yang sudah tercemari Chlamydia
seperti sapu tangan atau handuk.
Gejala trakoma adalah mata merah, mengeluarkan kotoran (belekan),
pembengkakan kelopak mata dan kelenjar getah bening, serta kornea
kelihatan keruh. Penyakit ini sangat menular.
Penanganan:
* Jauhkan alat/benda yang sudah dipakai penderita dari anggota keluarga yang lain.
* Penderita biasanya akan diberi salep antibiotika yang mengandung
tetracycline dan erythromycin selama sekitar satu bulan bahkan bisa
lebih.
* Jika tak segera ditangani dapat menyebabkan pembentukan jaringan
parut di kornea sehingga menyebabkan bulu mata melipat ke dalam dan
terjadilah gangguan penglihatan.
* Jika terjadi kelainan bentuk pada kelopak mata atau kornea kemungkinan perlu dilakukan tindakan pembedahan.
6. BLEFARITIS
Di bagian bola mata terdapat lapisan air mata yang berfungi
melindungi bola mata dari iritasi. Lapisan yang sangat halus ini terdiri
atas tiga kelenjar, yaitu kelenjar minyak, air dan lendir. Nah,
blefaritis adalah suatu peradangan pada kelopak mata karena terjadinya
produksi minyak yang berlebihan yang berasal dari kelenjar minyak
tersebut. Tidak diketahui persis mengapa produksi minyak bisa menjadi
berlebihan. Sayangnya kelebihan minyak ini ada di dekat kelopak mata
yang juga sering didatangi bakteri.
Gejala blefaritis berupa mata merah, nyeri, panas, gatal, berair, ada
luka di bagian kelopak mata dan membengkak. Pada beberapa kasus sampai
terjadi kerontokan bulu mata. Ada dua jenis blefaritis yaitu blefaritis anterior
dan blefaritis posterior.
Yang pertama merupakan peradangan di kelopak mata bagian luar depan
yaitu di tempat melekatnya bulu mata. Penyebabnya adalah bakteri
stafilokokus. Yang kedua adalah peradangan di kelopak mata bagian dalam,
yaitu bagian kelopak mata yang bersentuhan dengan mata. Penyebabnya
adalah kelainan pada kelenjar minyak.
Penanganan:
* Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan cara sering
membersihkan sekitar kelopak mata untuk mengangkat minyak. Ada sejenis
pembersih khusus yang bisa digunakan.
* Untuk membunuh bakteri digunakan salep antibiotika seperti erythromycin
atau sulfacetamide. Bisa juga dengan obat antibiotika oral seperti tetracycline
.
7. DAKRIOSISTITIS
Penyebab dakriosistitis adalah penyumbatan yang terjadi pada duktus nasolakrimalis
yaitu saluran yang mengalirkan air mata ke hidung. Faktor alergilah yang
menyebabkan terjadinya sumbatan pada saluran tersebut. Akibatnya adalah
infeksi di sekitar kantung air mata yang menimbulkan nyeri, warna merah
dan bengkak, bahkan bisa sampai mengeluarkan nanah dan penderita
mengalami demam.
Infeksi yang ringan biasanya akan cepat sembuh walau tetap ada
pembengkakan. Sementara yang tergolong parah dapat menyebabkan kemerahan
dan penebalan di atas kantung air mata. Jika terus berlanjut akan
terbentuk kantung nanah.
Penanganan:
* Dengan cara pemberian antibiotika oral atau melalui pembuluh darah.
* Bisa dilakukan pengompresan dengan air hangat di sekitar kantung air mata
* Jika terjadi kantung nanah maka harus dilakukan pembedahan.
8. ULKUS KORNEA (UK)
Adalah infeksi pada kornea bagian luar. Biasanya terjadi karena
jamur, virus, protozoa atau karena beberapa jenis bakteri, seperti
stafilokokus, pseudomonas atau pneumokokus. Penyebab awal bisa karena
mata kelilipan atau tertusuk benda asing. UK terkadang terjadi di
seluruh permukaan kornea sampai ke bagian dalam dan belakang kornea. UK
yang memburuk dapat menyebabkan komplikasi infeksi di bagian kornea yang
lebih dalam, perforasi kornea (terjadi lubang), kelainan letak iris
(selaput pelangi) dan kerusakan mata.
Gejalanya mata merah, nyeri, gatal, berair, muncul kotoran mata, peka terhadap cahaya (photo phobia)
, pada bagian kornea tampak bintik nanah warna kuning keputihan, dan gangguan penglihatan.
Penanganan:
* Penderita UK perlu melakukan berbagai pemeriksaan seperti tes
refraksi, tes air mata, pengukuran kornea (keratometri), dan tes respons
refleks pupil.
* UK tingkat ringan dapat ditangani dengan obat tetes mata yang mengandung antibiotika, antivirus atau antijamur.
* Penderita yang tergolong berat kemungkinan perlu menjalani pembedahan yaitu pencangkokan kornea.
Jumat, 16 November 2012
penyakit mata,mata katarak,mata silinder,mata minus,mata plus,,syaraf mata
20.35
No comments
0 komentar:
Posting Komentar